Aku

Aku

Rabu, 28 Maret 2012

Kamu


Pertemuan pertama kita terekam jelas di otakku. Aku sering memainkan adegan itu dalam gerak lambat. Mengingat, mereka, dan merasakan setiap helai gerakanmu. Ingatkah kamu, waktu itu aku hampir celaka? Kamu ada di sana. Aku ada di sana. Terluka.
Kini, aku hanya ingin menghentikan waktu, dan mempigurakan senyummu yang selalu mampu membuatku tenang. Walau dalam badai, meski dalam tangis, dan senja merah yang manis.
Mungkin kita adalah dua sisi koin yang ditakdirkan berpasangan. Mungkin di saat seperti ini, kita baru paham seperti apa bentuk rindu yang menelusup pelan. Kala diam. Kala hening. Kala malam.
Jika rasa ini memang nyata, maka ajari aku, tetap melaju tapi tak terjebak waktu. Tetap berpusar tanpa harus terlempar. Tetap mengalir tanpa harus berpikir
Kamu. Ketika rumus fisika majal, matematika menemui ajal, kimia tak lagi berguna, dan biologi hanya kata tanpa arti. Kamu, ketika cinta menjelma menjadi satu definisi. Pasti.

Senin, 26 Maret 2012

Perpisahan Dengan Sahabat


Perpisahan itu akan selalu ada, karena kita pernah berjumpa, bersama, dalam canda tawa dan bahagia.  Setiap tetes airmata yang tertumpah di hari ini, akan menjadi saksi atas jalinan ukhuwah yang selama ini kita simpul seerat-eratnya.
Tak ada kata yang pantas terucap sahabat….. hanya derai bening yang selalu bertaburan, mengucap selamat jalan, silakan lanjutkan perjuanganmu ke arah yang lain, ditempat yang baru, yang akan menjadi jarak pertemuan kita.
Hari ini, jiwa dan naluri kita kembali terluka atas perpisahan raga.  Namun percayalah sahabat….. hati kita akan selalu terikat.  Jalinan ukhuwahnya akan semakin erat, semakin jauh ragamu melangkah, semakin hatimu mendekat.
Tidak usah terlalu bersedih, sahabat….. berbahagialah, karena engkau akan menemukan suasana yang baru, bukan disini lagi, tapi disana.  Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam, akan menjadi kenangan yang tumbuh subur, menyemaikan benih-benih cita diantara kita.  Karena kita tak harus disini, kita tak harus selalu bersama, kita harus melanjutkan langkah ini, mungkin ke tempat yang lain, yang siap untuk kita tapaki.
Perkuat langkahmu sahabat….. yakinkan diri dan hatimu, hari esok pasti lebih cerah, hari esok adalah harapan yang harus diraih.  Pandang senyumannya yang lebar, tatap wajahnya yang ceria, hari esok adalah bahagia.  Yakinlah sahabat, cinta dan cita kita selalu bersatu.  Kita akan bersatu selamanya, dalam cahaya persahabatan ini.
Sahabat….. segala rindu yang akan muncul, segala nafas yang akan berhembus, segala harapan yang akan kita raih, segala langkah yang akan kita ayunkan, yakinlah disana ada sukses. Di sana ada keberkahan, dan di sana pasti ada cinta.
Sahabat….. biarkan aliran airmata ini jatuh sesukanya, biarkan dia mengalir, mengucap kata seindah-indahnya.  Biarkan dia, karena airmata tak berarti sedih, airmata tak berarti duka, airmata adalah juga lambang bahagianya hati.  Biarkan dia menemani kita di hari ini.  Biarkan…..Karena dia memang hadir untuk ini, untuk sebuah perpisahan.
Sahabat….. selamat melanjutkan langkahmu, selamat berjumpa lagi di tangga kesuksesan, dalam senyum yang lebih indah…..

Sabtu, 17 Maret 2012

“Pengaruh Internet Terhadap Remaja”


Assalamu Alaikum Wr Wb, Bapak/ ibu guru beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan sebuah Pidato yang berjudul “Pengaruh Internet Terhadap Remaja”.

Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah yang akan saya sampaikan didalam pidato hari ini, yakni diantaranya, pengaruh internet terhadap remaja dilihat dari segi positif dan dari segi negative.

Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para remaja yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang bertekhnologi, mewah, dan praktis, Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada, dengan bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet, internet dapat diakses dengan mudahnya melalui HP dimanapun kita berada, atau jika tidak, disetiap sudut kota pasti terdapat sebuah Warung yang menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “Warnet”, Dunia Informasi Tanpa Batas, begitulah orang-orang menyebutnya, saya sendiri tidak begitu yakin tapi apa boleh dikata memang begitu keadaannya, dengan adanya Internet, Akses atau jalan terhadap penyampaian Informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata.

Banyak Ilmu pengetahuan yang begitu melimpah disana, informasi mengenai apapun dapat kita temukan di jagat internet ini, lalu apa hubungannya dengan Siswa? Tentu saja sangat erat hubungannya dengan siswa karena siswa tidak luput dengan yang namanya informasi dan ilmu pengetahuan, internet ini adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja dimanapun, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi pula penyalah gunaan fasilitas internet sebagai sarana untuk Kriminalitas atau Asusila, siswa yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh? Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah.

Namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir siswa-siswa yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggungjawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap siswa untuk mencari atau mendapatkan informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran yang ia terima disekolah, hal tersebut memungkinkan siswa menjadi lebih kreatif dan lebih aktif dalam mencari sumber informasi dan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan siswa-siswa yang hanya duduk diam didepan meja dan mendengarkan gurunya berbicara.

Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap siswa untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur generasi muda, remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominant yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana di memulai.

Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negative justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.

Maka dari itu alangkah baiknya jika kita bisa dengan bijak menggunakan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dalam hal yang positif demi kemajuan diri dan pribadi kita, dan selaku remaja kita semua harus dapat menguasai teknologi yang sedang berlari kencang pada era ini, karena dengan demikian kita pun akan ikut berlari menyongsong masa depan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, akhirul kata, Wassalamu Alaikum Wr Wb.




M. INST. PERANGKAT JAR.

Untuk menghubungkan dua buah komputer atau menghubungkan dua buah HUB/Switch dengan kabel UTP, dapat menggunakan kabel crossover. Jika mau menghubungkan komputer ke HUB/Switch, gunakan kabel straight.
Dalam pengkabelan straight dan cross, kita bisa lihat standar yang sudah ditetapkan untuk masalah pengkabelan ini, EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B.
EIA/TIA 568A --- EIA/TIA 568B
Description: http://s189.photobucket.com/albums/z55/ianis01/568-A.gif Description: http://s189.photobucket.com/albums/z55/ianis01/568-B.gif
Kabel Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.
              
Penggunaan kabel straight :
1.         Menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
2.         Menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
3.         Menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL
4.         Menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
5.         Menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.
Kabel crossover
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.
Description: Kabel Crossover


Pada gambar, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara berseberangan dengan pin 3 dan 6.
Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.

Penggunaan kabel crossover :
1.         Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung.
2.         Menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
3.         Menghubungkan komputer ke port uplink Switch.
4.         Menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch



Port biasa VS Port uplink
Untuk menghubungkan dua buah HUB/Switch atau menghubungkan dua buah komputer secara langsung dibutuhkan kabel crossover. Tapi jika HUB/Switch atau Network Interface Card (NIC) atau peralatan network lainnya menyediakan Uplinkport atau MDI/MDI-X anda bisa menggunakan kabel straight untuk menghubungkan ke port biasa di HUB/Switch atau Network Interface Card atau peralatan network lainnya.

PEMIMPIN DAN BUDAYA ORGANISASI


Disusun Oleh
Kelompok 2

Nama         : Ahmad Fajri Dewantara
                      Husnaeni. S
                      Mahendra Asmara
                      Irwandi
Kelas          : 1 TKJ 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur harus senantiasa Anda panjatkan ke hadiran Tuhan atas limpahan rahmat-Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu dapat Anda wujudkan dengan cara memelihara lingkungan dan mengasah akal budi untuk memanfaatkan rasa syukur itu harus senantiasa Anda wujudkan dengan rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, Anda akan menjadi generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.

Segala usaha telah kami lakukan untuk terbitnya Karya Ilmiah ini. Namun, dalam usaha maksimal itu kami menyadari tentu masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan karya Ilmiah ini.





Pengasuh
A.        Latar Belakang

Pada saat ini istilah budaya organisasi banyak digunakan dalam organisasi perusahaan, bahkan beberapa perusahaan memasang tulisan yang menunjukkan budaya organisasi mereka di tempat - tempat yang menarik perhatian. Misalnya di depan pintu masuk kantor, atau di dekat tempat para karyawan melayani pelanggan. Konsep budaya organisasi mulai berkembang  sejak awal tahun 1980 an. Konsep budaya organisasi diadopsi dari konsep budaya yang lebih dahulu berkembang pada disiplin ilmu antropologi (Sobirin, 2007:128-129).
Budaya organisasi menurut Schein dalam Sobirin (2007:132) adalah pola asumsi dasar yang dianut bersama oleh sekelompok orang setelah sebelumnya mereka mempelajari dan meyakini kebenaran pola asumsi tersebut sebagai cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan adaptasi eksternal dan integrasi internal, sehingga pola asumsi dasar tersebut perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir dan mengungkapkan perasaannya dalam kaitannya dengan persoalan-persoalan organisasi.
B.        Inti Pembahasan
v   Unsur-unsur Budaya Organisasi
Jocano dalam Sobirin (2007:152-153) menyatakan bahwa budaya organisasi terdiri dari unsur utama, yakni yang bersifat idealistik dan yang bersifat perilaku atau behavioral. Unsur budaya organisasi idealistik merupakan ideologi organisasi yang tidak mudah berubah meskipun di sisi lain organisasi harus berubah untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Ideologi ini bersifat terselubung, tidak nampak di permukaan dan hanya orang-orang tertentu saja yang tahu apa sesungguhnya ideologi mereka dan mengapa organisasi tersebut didirikan.
Unsur behavioral memiliki sifat kasat mata, muncul ke permukaan dalam bentuk perilaku sehari-hari para anggotanya dan bentuk-bentuk lain seperti disain arsitektur organisasi. Bagi orang luar organisasi, unsur ini sering dianggap sebagai representasi dari budaya sebuah organisasi karena lebih mudah diamati, dipahami dan diinterpretasikan meskipun seringkali interpretasi antara orang luar dan anggota organisasi berbeda. Budaya organisasi lebih baik dipahami berdasarkan pengamatan terhadap perilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh para anggota organisasi.
Bagian luar organisasi tersebut oleh Schein dalam Sobirin (2007:158) disebut sebagai artefak. Artefak bisa berupa bentuk arsitektur bangunan, logo atau jargon, cara berkomunikasi, cara berpakaian, atau cara bertindak yang bisa dipahami oleh orang luar organisasi. Dalam perbankan misalnya, kita bisa melihat bahwa mereka berpakaian sangat formal, dengan perkantoran yang biasanya tertata dengan rapi, bersih dan modern. Perilaku karyawan bank juga terlihat ramah tetapi formal dan tegas, dengan moto mereka yang biasanya terpasang dengan indah di belakang pegawai-pegawai yang melayani para nasabahya. Misalnya saja bank Mandiri memiliki slogan “Prosper with us” atau Bank BRI dengan slogannya, “Melayani dengan Hati”.
Sebenarnya antara ideologi dan perilaku behavioral merupakan bagian yang tidak bisa saling terpisahkan. Digambarkan sebagai suatu yang berlapis-lapis seperti bawang, bagian yang kelihatan, bisanya paling mudah untuk diubah. Sehingga tidak mengherankan bahwa kadang-kadang visi dan misi sudah diubah tetapi unsur-unsur perilaku lainnya belum berubah. Misalnya saja berkaitan  pernyataan visi dan misi organisasi. Hampir setiap lembaga pada saat ini memiliki apa yang disebut dengan visi dan misi organisasi yang biasanya tertulis di tempat-tempat strategis di kantor mereka. Yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian antara visi dan misi tersebut dengan perilaku para anggota organisasi. Karena kalau tidak terjadi keserasian, pasti akan terlihat lucu. Misalnya sebuah pertokoan yang memiliki slogan “Pelanggan adalah Raja” tetapi pada saat tempat parkir penuh, ternyata ada space parkir  strategis yang kosong namun ada tulisannya “khusus untuk pimpinan”.
v   Bagaimana Budaya Organisasi Terbentuk
Robbins (2003:729)  menyatakan bahwa proses penciptaan budaya organisasi terjadi dalam tiga cara. Pertama, para pendiri hanya memperkerjakan dan mempertahankan karyawan yang memiliki pola pikir sama dan sependapat dengan cara-cara yang mereka tempuh. Kedua, mereka mengindoktrinasikan dan mensosialisasikan para karyawan ini dengan cara berpikir dan cara berperasaan mereka. Bila organisasi berhasil, maka visi pendiri menjadi terlihat sebagai penentu utama keberhasilan. Pada titik ini, keseluruhan kepribadian pendiri menjadi tertanam ke dalam budaya organisasi.
Robbins (2003:724) membedakan budaya yang kuat dan budaya yang lemah. Budaya yang kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan dan lebih langsung terkait dengan pengutangan turn-over karyawan. Dalam budaya yang kuat, nilai inti organisasi dipegang secara mendalam dan dianut bersama secara meluas. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, maka makin kuat budaya tersebut. Budaya yang kuat juga memperlihatkan kesepakatan yang tinggi di kalangan anggota mengenai apa yang dipertahankan oleh organisasi. Kebulatan maksud tersebut selanjutnya membina keakraban, kesetiaan, dan komitmen organisasi.
v   Bagaimana Pemimpin Membentuk Budaya
Brown (1998:743) menyatakan bahwa para pemimpin menyampaikan budaya melalui apa yang mereka katakan dan apa yang mereka lakukan. Schein dalam Yukl (1998:300-301) mengemukakan peranan pemimpin dalam budaya organisasi, dimana para pemimpin mempunyai potensi yang paling besar dalam menanamkan budaya dan memperkuat aspek-aspek budaya dengan mekanisme sebagai berikut :
1.      Perhatian (attention)
Perhatian para pemimpin berarti para pemimpin di dalam menjalankan kepemimpinannya akan mengkomunikasikan prioritas-prioritas, nilai-nilai, perhatian mereka dengan cara menanyakan, memberi pendapat, memuji, dan menyampaikan kritik. Pemimpin yang memarahi seorang bawahan karena tidak mengetahui masalah yang terjadi di unit kerjanya, misalnya, akan memiliki efek yang kuat dalam mengkomunikasikan nilai-nilai dan perhatian. Pemimpin yang tidak menanggapi sesuatu maka hal ini menyampaikan pesan bahwa hal itu tidak penting. Sebagai contoh, restoran cepat saji McDonald dikenal kebersihannya karena secara berulang-ulang pendiri perusahaan menceritakan bagaimana dia mengejar-ngejar lalat untuk menjaga agar para pelanggan yang sedang menikmati hidangannya tidak terganggu oleh lalat tersebut. Cerita ini diterjemahkan para pegawai bahwa perusahaan sangat peduli pada kebersihan dan peduli kepada pelanggannya.
2.      Reaksi terhadap Krisis
Reaksi pemimpin dalam menghadapi krisis, merupakan potensi bagi para pegawai untuk mempelajari nilai-nilai dan asumsi-asumsi. Misalnya perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan cukup serius tetapi menghindari pemberhentian pegawai (PHK) dan membuat kebijakan untuk membuat para pegawai bekerja dengan waktu lebih pendek dan dengan demikian menerima pemotongan gaji. Pemimpin tersebut mengkomunikasikan dengan kuat bahwa ia mempertahankan pekerjaan para pegawai, dan berdasarkan perilakunya tersebut para pegawai meyakini bahwa pemimpinnya menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
3.      Pemodelan Peran
Para pemimpin mengkomunikasikan nilai-nilai dan harapan-harapan mereka melalui tindakan mereka sendiri. Hal tersebut khususnya tindakan-tindakan yang memperlihatkan kesetiaan istimewa, pengorbanan diri, dan pelayanan yang melebihi apa yang ditugaskan. Seorang pemimpin yang membuat sebuah kebijakan atau prosedur tetapi tidak memberikan perhatian yang besar terhadap hal tersebut maka dalam hal ini pemimpin mengkomunikasikan pesan bahwa hal itu tidaklah penting atau tidak diperlukan. Seorang pemimpin yang bekerja keras dan selalu tepat waktu, misalnya, akan mengkomunikasikan bahwa bekerja keras dan tepat waktu merupakan hal yang penting dan dihargai dalam organisasi. Sebaliknya pemimpin yang selalu meminta anak buahnya untuk disiplin tetapi dia sendiri tidak disiplin maka sekeras apapun dia menyerukan kedisiplinan, karyawan tetap akan menganggap bahwa kedisiplinan bukanlah hal yang penting dalam organisasi.
4.               Alokasi Imbalan-imbalan
Kriteria-kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan imbalan-imbalan seperti peningkatan upah, atau promosi mengkomunikasikan apa yang dinilai oleh pemimpin dan organisasi tersebut. Pengakuan formal dan acara-acara seremonial dan pujian yang tidak formal mengkomunikasikan perhatian serta prioritas seorang pemimpin. Ketiadaan pengakuan terhadap kontribusi dan keberhasilan mengkomunikasikan bahwa hal tersebut bukan merupakan hal yang penting. Pemberian simbol-simbol terhadap status orang-orang tertentu juga mengkomunikasikan  tentang apa yang penting dalam perusahaan. Pembedaan status yang terlalu mencolok tentu saja menunjukkan bahwa organisasi tidak menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Misalnya saja perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat relatif menggunakan simbol-simbol perbedaan status dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan Jepang. Keistimewaan tersebut misalnya berupa ruang makan dan tempat parkir khusus.
5.      Kriteria Menseleksi dan Memberhentikan Karyawan
Para pemimpin dapat mempengaruhi budaya dengan merekrut orang yang memiliki nilai-nilai, ketrampilan-ketrampilan, atau ciri-ciri tertentu dan mempromosikan mereka ke posisi-posisi kekuasaan. Para pelamar yang tidak cocok dapat diskrining dengan prosedur-prosedur formal dan informal, dan ada juga prosedur-prosedur untuk meningkatkan seleksi diri sendiri, seperti memberi kepada pelamar informasi yang realistis tentang kriteria dan persyaratan bagi keberhasilan dalam organisasi. Kriteria serta prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengeluarkan atau memberhentikan para anggota dari sebuah organisasi mengkomunikasikan juga nilai-nilai serta perhatian dari pemimpinnya.
C.        Kepemimpinan dan Budaya Etis Organisasi
Apakah sebenarnya pemimpin? Leman (2008:3) mendefinisikan kepemimpinan sebagai seni, kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mempangaruhi dan menggerakkan orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Peran kepemimpinan dalam organisasi sangat esensial, dan kepemimpinan sudah menjadi kajian sejak lama. Secara tradisional telah dikenal konsep-konsep kepemimpinan seperti untuk suku Jawa serat Rama yang memuat Hastabrata dan Serat Suryaraja, Lontara Lagaligo untuk suku Bugis Makassar, Kitab Puspakerma bagi suku Sasak di Lombok, Adab Fata-A untuk suku Melayu. Bagi suku-suku yang tidak mengenal tulisan seperti suku Dayak di Kalimantan dan suku Baliem di Irian, biasanya pewarisan nilai-nilai budaya dilakukan secara lisan oleh ketua adat secara turun temurun.
Budaya etis organisasi mendapat perhatian yang semakin besar, terutama setelah terungkapnya budaya tidak etis Enron Corp. yang membawa kebangkrutan serta kepailitan besar di AS pada akhir tahun 2001. Budaya tidak etis Enron Corp. tersebut berupa penekanan yang berlebihan terhadap pertumbuhan laba perusahaan, juga penekanan imbalan kepada karyawan yang semata-mata berupa bonus uang. Bahkan salah seorang CEO-nya, Jeff Skilling, mengatakan bahwa segala sesuatu dapat diselesaikan dengan uang di Enron. Termasuk loyalitas pun bisa dibeli dengan uang. Oleh karena itu berkaitan dengan etika, Robbins (2003:740) memberikan saran untuk menciptakan budaya yang etis dengan cara sebagai berikut :
a)        Menjadi model yang kelihatan; karena karyawan akan melihat perilaku manajemen puncak sebagai tolok ukur merancang perilaku yang tepat. Bila manajemen senior terlihat suka mengambil perilaku atau cara-cara yang etis, maka hal ini memberikan kesan yang kuat bahwa kaidah etis diharapkan untuk diikuti karyawan.
b)        Komunikasikan harapan etis; karena ambiguitas etis bisa diminimalisir oleh penyebaran kode etik organisasi. Kode etik tersebut harus menetapkan nilai-nilai utama organisasi dan kaidah etis yang diharapkan untuk diikuti karyawan.
c)         Berikanlah pelatihan etis; dalam bentuk lokakarya, seminar, dan program-progam pelatihan etis. Gunakanlah sesi pelatihan untuk mendorong standar perilaku organisasi, untuk mengklarifikasi praktik apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dan juga untuk mengajukan dilema etis yang mungkin dihadapi oleh para karyawan.
d)        Berikanlah imbalan terhadap perilaku etis, dan hukuman terhadap perilaku tidak etis. Penilaian kinerja karyawan haruslah mencakup sarana yang diambil untuk mencapai sasaran dan hasil, dan juga perilaku etika yang bersangkutan. Tindakan etis, masuk dalam penilaian positif kinerja sedangkan perilaku tidak etis harus mendapat hukuman secara kasat mata.
e)        Sediakanlah mekanisme yang bersifat melindungi karyawan yang melaporkan perilaku tidak etis tanpa takut ditegur. Sangat penting bagi organisasi untuk mengadakan konselor etik, obudsmen, atau pejabat etik.
D.        Penutup
Peranan pemimpin dalam budaya organisasi sangat esensial, para pemimpin mempunyai potensi yang paling besar dalam menanamkan dan memperkuat aspek-aspek budaya organisasi baik melalui perkataan maupun perilakunya. Ada yang berpendapat lebih ekstrim, bahwa budaya organisasi bersumber dari kepemimpinan dan pemimpin, karena pemimpinlah yang pada dasarnya memiliki otoritas. Otoritas bisa dalam bentuk persetujuan, ketidaksetujuan, ataupun penghargaan atas perilaku anggota organisasi, sehingga akhirnya melembaga dan terbentuk menjadi budaya organisasi.




Daftar Pustaka :
Brown, R. 1998. Organizational Culture. Prentice Hall Inc, Toronto.
Robbins, Stephen P. 2003. Organizational Behavior. Prentice Hall. England.
Sobirin, Akhmad. 2007. Budaya Organisasi: Pengertian, Makna, dan Aplikasinya dalam Kehidupan Organisasi. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.
Yukl, Gary. 1998. Kepemimpinan dalam Organisasi (Edisi Bahasa Indonesia). Prenhallindo. Jakarta. 



Jika kita mencintai seseorang


Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, 
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah 
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya. 
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. 
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan 
apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana, 
cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. 
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai 
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu 
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan 
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi 
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, 
raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah 
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai
 itulah yang sukar diperoleh.

Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.


Langkah Membongkar Catridge

                                 DISUSUN OLEH


Nama            : Ahmad Fajri Dewantara
Nis                : 8009
Kelas            : XI 2
Jurusan         : TKJ

Bab 1.            Pendahuluan

Merakit adalah hal yang paling dasar yang harus dilakukan saat ingin membangun sebuah PC. Kemampuan merakit PC sudah seharusnya di miliki oleh tiap user agar tidak terjadi ketergantungan terhadap jasa servis computer saat terjadi masalah-masalah kecil yang sebenarnya remeh temeh namun karena ke tidak tahuan dianggapsebagai sesuatu yang besar. Dengan pengetahuan hardware juga akan memudahkan kita untuk mengupgrade dengan efisien sesuai kebutuhan dan peruntukan PC kita.

a.        Tujuan
1.    Ingin mengetahui apa saja yang ada di dalam Catridge
2.    Ingin memperbanyak pengetahuan

b.       Alat dan Bahan
1.    Otak Sehat.
2.    Botol Tinta.
3.    Pisau Dapur.
4.    Tisu Gulung.
5.    Suntikan.
6.    Latban

Bab 2.            Kegiatan Inti
Langkah-Langkah Membongkar  Catridge

1.                  Saya coba ritual reset printer yang sudah sering kita praktekkan. Manual dan software. Entah kenapa printer tiba-tiba jalan tapi belum juga mau keluar. “gak papalah,yang penting udah bisa jalan berarti ada harapan”, piker saya, hehe
2.                  Catridge saya rendam pake air angat (gak tau, saya termasuk yang percaya air hangat lebih mujarap ketimbang obat celup catridge yang biasanya, dan gak tau juga kok saya sering berhasil ). Sekali rendam masih gagal. Yang kedua, gagal juga. Coba lagi rendem ketiga kalinya dan agak lama, muncul tinta dikiit banget. Setelah itu percobaan rendaman selanjutnya tidak ada peningkatan hasil. ”gak papalah, yang penting udah mau keluar dikiit, berarti ada harapan”, pikir saya,
   3.            Saya nekat buka catridge, saya congkel tutup catridge (warna abu-abu) dari badannya (warna hitam) dengan memakai pisau dapur. Cepluuk,, Terlepas juga tutupnya dan untuk kali pertama saya ngerti isi sebuah busa catridge yang kata orang-orang service komersil “tabu” untuk dibuka. Ternyata isinya hanya sebuah busa itu saya keluarkan lalu saya rendam (lagi-lagi pake air angat). Sekiranya    sudah bersih saya keringkan busa itu kemudian saya kembalikan ke badan catridge dan tutupnya saya lekatkan dengan isolatip. Kemudian saya isi setengah penuh catridgnya. Dan akhirnya saya coba ...pertama kali belum begitu berhasil, terus setelah saya pancing dengan deepclean, hasilnya Nyaris Sempurna ………………

Bab. 3            Kesimpulan
Dalam membongkar catridge itu gampang-gampang susah dan kita harus lebih sabar dan tenang.


Jumat, 16 Maret 2012

Istilah Anak Makassar


1. Matemija!
Matemija! kalo diartikan harfiah agak susah karena bisa berarti macem-macem.. tapi kurang lebih sebenarnya adalah ungkapan kaget, terperanjat, teringat sesuatu, atau bisa juga sebagai ungkapan sopan tapi nyindir...
kalo matemija saja lebih ke ekspresi kaget.

Contoh :
Matemija! bagaimana tawwa kejadiannya? = kaget
Matemija! bisa na di'? = terperanjat
Matemija! lupaka jempu'ki anu... = lupa terus teringat sesuatu
Matemija! datangmi bos ka. nasessa ngaseng maki seng! = sopan tapi nyindir...
Matemija! = diamput! matek aku! halah!

2. Na gigi makie
Ini ungkapan lucu yang mungkin berasal dari maen gigit-gigitan antar teman di jaman dulu tapi artinya sekarang telah berubah lebih ke arah sindiran tapi buat lucu2an antar teman yang lebih jago ato lebih dari dirinya.....

Contoh: tawwa, jagona mamo komputer......nagigimakie!

3. Apaji!
Ini kurang lebih artinya apa dong! (inget ya, pake tanda seru jadi bukan kata tanya). tapi seperti ungkapan makassar laennya, bisa juga dipake dalam kondisi macem2..., misalnya dipake sebagai ungkapan kekecawaan karena berharap sesuatu tapi nda jadi.

Contoh:
Apaji! lama sekali ko kutunggu!
Apaji! ko bilang mo bawakankan ka' cendol....
Aaaapaji! (diucapkan agak panjang 'a' nya) sa kira tommi ko mo kasika...ko janjika' kemarin, ces...

4.  Nda tauk deh!
Gak taulah! emang gw pikirin! (diungkapkan dengan mimik cuek dan agak cemberut karena merasa terganggu ato dengan tampang sok bloon males menjelaskan...)

5. Maju Gondronk!
Dulu, jaman 80-90an banyak orang gondrong (bukan cuman mahasiswa saja) dan anggapan orang kalo gondrong berarti rewa/berani ki jadi muncul istilah majuko gondrong! (...mungkin piti' piti' ja, tolo'...)
biasanya juga istilah ini dipakai untuk memprovokasi orang yang lagi berkelahi ato demo karena dia sendiri nda berani maju ke depan...

6. Apa be' itu ?
Apa bede' itu? sudah jelas...

7. Sallangku di'.....
Sallangku = salam, Sallangku di' = nitip salam saya!
'Punna nuciniki agangku, kana mami sallangku di' = kalo ketemu ma temenku, titip salam ya...

8. Janlaloko kocci'2ka dari belakang......, jatu wibawayya....
Artine: plis deh, jangan towel2 gw dari belakang, 'ntar jatuh dong wibawa gw!

9. Piyu! piyuuuuu........!
Ini ndada artinya. cuma cara manggil teman, sapaan kalo lagi lewat depan rumah teman ato gebetan/odo'2 (belum jadi pacar)

kalo piyu-piyu...! biasanya diteriakkan kalo lagi ada cewe' manis lewat... anak lorong mode : on

10. Ewako!
Berasal dari kata rewako! artinya beranilah! idiom khas makassar untuk keberanian. idiom khas PSM juga kalo kagi bertanding. pokoke, idiom khas orang makassar lah......

10. Tenamo!
ungkapan penolakan or kekecewaan yang desperate, halah! maksudnya gini, tenamo bisa berarti tidak...nggak lah! ato janganlah..., bisa juga berarti gak jadi, gak bisa diharapkan, yah...gak jadi deh! ato semacam itu.
"riolo ji ntu, ndi'! kamma-kamma anne, teeenamo!"
artinya: itu mah dulu dek, kalo sekarang sih, gak deh!

11. Bagaya begitu ko, cowot/cewet!
Artine: sok begitu, cowok/cewek!

12. Sori, nah !!!
(umumnya cewe' yang bilang ini dengan nada tersinggung. lha, kenapa mesti minta maap?...)
nah yang ini mah lebih tepat kalo bu lisa ato tante heroine yang jelasin.........

13. apayya seng?
apa lagi? soal apa lagi? ada apa lagi?

14. aih, tena kabajikang!
ah, gak ada baeknya! gak pernah beruntung dah!

15. hancurko, lame-lame!
ini istilah kalo lagi kongkow2 sama ana2 entah di kampus, lorong ato di dekker2....
hancurko, lame-lame adalah sebutan untuk teman yang dicalla', dipermalukan sama cewe' yang lagi diodo' ato korban penderita dari calla'an di kelompok itu...

16. kammanjo cikali!
begitu, ces! begitu, sodara! cikali dalam bahasa makassar artinya sodara dekat or sepupu, kurang lebih sama kalo dibugis disebut cappo' or sappo'.

17. kasi' ma, rong!
berikan ke saya dululah! kasi' ma dulu...

18. apaka antumae or sapaka antumae
apakekdah or siapa kek dah....

19. oee.......sappeda......!
istilah ini terkenal jaman dulu, entah siapa yang mulai. paling mungkin berasal dari obrolan tukangbecak yang memang banyak melahirkan istilah2 lucu di makassar
ada juga yang bilang (temen gw yang sok filosofis..) we, sappeda.....adalah sindiran bagi orang miskin yang gak punya apa2 dan merupakan pasangan dari istilah, we...pajero.....! entah benar ato tidak...)

20. piko berak! pigi berak!
satu lagi istilah lucu dari makassar . arti harfiahnya sebenarnya: pergi bab (buang air besar) tapi senarnya menjadi idiom sindiran bagi seseorang untuk menyudutkan orang lain yang terlalu banyak ngomong, sok pinter or lagi males aja bicara ma orang itu... ato ungkapan lucu ketika membicarakan sesuatu yang tidak mungkin ato cuma mimpi, biasanya ditutup dengan kata2 ini..... pigi berak!

21. issengko deh!
22. apa nukana?
23. apa kobilang? kobilang saya cakep/cantik?
24. cakep...cakep....cakkeppo' (bugis mode : on)
25. tardes! istilah laen dari tampo' a.k.a sesumbar/sombong (tantara desa...)
26. tampo' na ini bela!
27. jammoko tauki!
28. balle'-balle' tolo!
29. empoi ma, bollo! (jadul banget....wakaka...ndatauka artina..)
30. assauna dottoro'....(terkenal sekali dulu inie terutama kalo sudah makan coto...)
31. bajiki! ; panjanna: bajiki bawata', bajiki, gang! baji'bajiki, bos!
32. mantap mantong, kabbulampek! (halah! antek mi seng )
33. gambannu cowot! (gambang = tampo' = tardes)
34. tea ja! (ini bukan pesan teh na..)
35. cincimbanca' ; panjanna: aku mencincimbanca' padamu.... (istilah lainna lope-lope....)

================

Kumpulan Singkatan Anak Makassar

Jagung Bakar : Jalan Gunung Bawakaraeng
Alor : anak-anak lorong
Anak Menteng : Anak Jalan Mentimun Tengah Di sekitar Pasar Terong
Anak Belanda : Anak Belakang Daya
Anak SWIS : Anak Sekitar Wilayah Sudiang
Kawasan Salemba : Samping Lembaga di jl.gunung sari
AMCO : Anak Maccini cinta Orkes
Lotto : Lompo tinggi tolo-tolo
Panbers : Panampu Bersatu
Anak Bali : anak Barukang lima
Hitachi : Hitam tapi cina
Adidas : Anak didikan daeng sangkala
Kansas : Kami Anak Nakal Suatu Saat Akan Sadar
Jarum Super : Jarang Di Rumah Suka Pergi
Bimoli : bibir monyong lima (senti)