Aku

Aku

Senin, 25 Juni 2012

Keutamaan Memberi Salam


بسم الله الرحمن الرحيم
Berkata Alloh ta’ala:
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا (٦٣)
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
 حدثنا عمرو بن خالد قال: حدثنا الليث، عن يزيد، عن أبي الخير، عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما: أن رجلا سأل النبي صلى الله عليه وسلم: أي الإسلام خير؟ قال: (تطعم الطعام، وتقرأ السلام على من عرفت ومن لم تعرف).
(Dengan sanadnya) dari ‘Abdullah bin ‘Amr rodhiallohu ‘anhu mengatakan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Islam manakah yang lebih baik?” Beliau bersabda, “Kamu memberikan makanan dan mengucapkan salam atas orang yang kamu kenal dan tidak kamu kenal.” (Shohih Al-Bukhory no. 12, 28, 5882)
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin (1347-1421 H) رحمه الله تعالى ditanya: bagaimanakah hukum mengucapkan salam kepada non Muslim?
Beliau menjawab: “Mendahului mengucapkan salam kepada orang non muslim adalah haram dan tidak boleh. Sebab Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Janganlah kamu memulai salam kepada orang Yahudi dan Nasrani. Apabila kamu bertemu mereka disuatu jalan, maka desaklah mereka ke tepi.”
Tetapi jika mereka mengucapkan salam kepada kita, maka kita wajib menjawab, berdalil keumuman ayat: artinya
“Dan jika dihormati dengan suatu penghormatan,balaslah penghormatan itu dengan dengan yang lebih baik dari padanya (yang serupa).” An-Nisa’:86
Orang Yahudi juga pernah mengucapkan salam kepada nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dengan ucapan : “ As-Samu’alaika, ya Muhammad!” Padahal As-samu artinya kematian.berarti mereka mendo’akan kematian atas beliau.Lalu beliau shalallahu ‘alaihi wasallam berkata:”Sesungguhnya orang Yahudi mengucapkan: Assamu’alaikum.Jika mereka mengucapkan salam kepada mu, maka ucapkanlah: “ wa ‘alaikum”.
Apabila non Muslim mengucapkan salam: As-Asamu’alaikum,maka kita harus membalasnya dengan ucapan :” wa’alaikum”.perkataan beliau : wa’alaikum, merupakan dalil bahwa apabila mereka mengucapkan As-salamu’alaikum, maka kita juga membalas dengan ucapan yang sama.Sebagian ulama berpendapat, bahwa apabila mereka mengucapkan secara jelas: As-Salamu’alaikum, maka kita juga boleh membalas dengan ucapan : ‘alaikumussalam.
Juga tidak boleh memulai ucapan : ahlan wa sahalan atau ucapan lain yang senada kepada mereka.sebab didalam ucapan ini terkandung pemulian dan pengagungan terhadap mereka.akan tetapi apabila mereka lebih dahulu menyampaikan tersebut kepada kita, maka boleh membalasnya dengan seperti apa yang dikatakan kepada kita. Sebab Islam datang dengan membawa keadilan dan memberi haknya bagi setiap orang yang memang berhak. Dan sebagaimana sudah diketahui, bahwa orang-orang Muslim lebih tinggi kedudukan dan martabatnya disisi Allah subahnahu wa ta’ala. Maka tak selayaknya mereka mereka merendah diri kepada orang-orang non muslim dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.
Kesimpulan jawaban ini dapat saya katakan : “ Orang Muslim tidak boleh memulai ucapan salam kepad non muslim.sebab Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam melarang hal itu, disamping yang demikian itu dapat merendahkan martabat orang Muslim-bila harus mengagungkan orang nan muslim-. Orang Muslim lebih tinggi derajatnya disisi Allah ta’ala.Maka tidak selayaknya dia merendahkan diri dalam hal ini. Tetapi apabila mereka (yahudi atau Nasrani) yang lebih dahulu mengucapkan salam kepada kita, maka kita boleh membalas dengan salam seperti yang mereka ucapkan. Kita juga tidak boleh lebih dulu memberi penghormatan kepada mereka, seperti ucapan ahlan wa sahlan wa marhaban (selamat datang), atau yang serupa dengan itu. Karena halm ini mengagungkan diri mereka seperti halnya salam. (Majmu’ Fatawa wa Rasa’il Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin)